Rosulullah SAW dilahirkan di Makkah pada hari Senin 12 bulan Rabi'ul Awal. Sejak kecil beliau ditinggal oleh kedua orang tuanya yaitu Abdullah dan Aminah. Keberadaan beliau sebagai anak yatim tidak membuat putus asa untuk bergaul dengan orang lain. Beliau diasuh oleh kakeknya kemudian pamannya. Semasa remaja beliau terkenal dengan julukan Al Amin, karena kejujuran dan kehalusan budi pekertinya. Kehalusan budi pekerti beliau inilah yang menjadikan masyarakat segan terhadap beliau. di dalam sebuah hadits beliau pernah bercerita tentang masa kecil beliau. Rosulullah SAW di waktu kecil pernah didatangi dua orang yang tidak dikenal, kemudian mereka membelah dada nabi dan mengeluarkan sifat hasud, dengki, serta sifat-sifat kotor dari dalam hatinya kemudian menggantinya dengan sifat yang penuh rahmat dan belas kasih serta sifat-sifat terpuji lainnya. Belakangan hari beliau mengetahui bahwa dua orang tersebut adalah malaikat yang diutus Allah SWT terhadap dirinya. Uraian ini menggambarkan bahwa nabi benar-benar memiliki hati yang mulia jauh dari sifat-sifat yang buruk. Di masa muda beliau jarang bergaul dengan pemuda-pemuda Makah yang sering melakukan kemaksiatan. Beliau sering merenung dan berfikir tentang apa-apa yang mengganjal dihati beliau. Bahkan beliau sering menyendiri pergi ke Gua Hiro sampai beberapa lama. Pada waktu sudah mempunyai istri pun beliau sering bertafakur ke Gua Hiro hingga beliau mendapat wahyu dari Allah SWT untuk disampaikan kepada seluruh umat manusia. Pada masa awal perjuangan beliau untuk menyiarkan agama islam, beliau sangat gigih dan tak kenal menyerah untuk mengajak para sahabat beliau dan kerabat beliau agar mau memeluk agama islam. Walaupun mendapat banyak tantangan beliau pantang menyerah karena beliau berkeyakinan sedikit-sedikit mereka akan mau memeluk islam kalau mereka sudah mengenal islam walaupun hal ini memerlukan pengorbanan yang besar bahkan pengorbanan nyawa. Rasa kecintaan beliau terhadap umatnya, membuat beliau gigih untuk menyebarkan islam kepada masyarakat yang masih jahiliah, harapan beliau hanyalah agar umat beliau ini selamat di dunia dan diakhirat. Beliau dengan sabar dan penuh perhatian dalam menyebarkan islam kepada sahabat-sahabat beliau, bahkan beliau tidak membebankan segala sesuatu sekiranya para sahabat tidak mampu memikulnya. Disamping itu beliau tetap bersikap lemah lembut dan dengan akhlaq yang mulia dalam menyampaikan islam, sehingga timbul rasa kecintaan para sahabat terhadap beliau. Hal pertama kali yang beliau tanamkan kepada sahabat adalah aqidah terhadap Sang Kholiq yang telah menciptakan alam semesta beserta seluruh isinya. Dengan aqidah yang mantap inilah para sahabat rela dan ikhlas dalam membantu beliau menyebarkan agama islam. Bahkan sampai harta dan nyawa mereka korbankan demi kejayaan islam. Hal ini berkat da'wah beliau yang penuh hikmah sampai menembus relung-relunghati para sahabat, sehingga mereka ikhlas untuk memperjuangkan islam bersama kekasih yang mereka cintai, yakni rosulullah SAW. Bahwasanya para sahabat yakin bahwa hal yang yang disampaikan rosulullah adalah perkara yang haq dari Sang Maha Pencipta, karena mereka mengetahui masa muda beliau, bahwa beliau adalah orang yang jujur.
KECINTAAN
BELIAU TERHADAP UMATNYA
Bahwasanya
beliau adalah orang yang penuh kasih sayang, baik terhadap para keluarga
beliau ataupun para sahabat, bahkan terhadap musuh-musuh beliau. Perjuangan
beliau yang gigih untuk menyebarkan islam adalah untuk kepentingan umatnya
juga, yaitu untuk kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Karena dengan ajaran
agama islam seseorang dapat membedakan mana yang haq dan mana yang bathil,
sehingga ia terhindar dari hal-hal yang dilarang oleh Allah SWT yang dapat
menjerumuskannya kedalam kemaksiatan bahkan kekufuran yang pada akhirnya
dapat menyeretnya ke dalam api neraka.Pada masa muda beliau dimasa masyarakat Makah masih diselimuti jahiliah, beliau sudah berfikir tentang bagaimana nasib umatnya kelak, sehingga pada saat beliau diangkat menjadi rosul Allah, beliau berjuang dengan gigih bagaimana umatnya ini dapat terbebas dari segalah kejahiliahan dan kemaksiatan. Walaupun beliau dimusuhi dan diancam akan dibunuh oleh orang Quraisy, beliau tetap tabah dan sabar untuk tetap menyiarkan islam bahkan penuh dengan akhlak yang karimah. Hal ini menandakan betapa kasihsayangnya beliau terhadap umatnya. Bahkan terhadap umat yang nyata-nyata memusuhi beliau ketika beliau hendak hijrah ke Thoif, beliau tetap memberikan rasa kasih sayang kepada mereka. Dimana pada waktu itu beliau bukannya disambut dengan meriah tetapi disambut dengan lembaran batu dan kotoran bahkan beliau sempat terluka, sehingga malaikat penjaga gunung sangat marah dan menawari beliau agar gunung yang dijaga tersebut akan ditimpakan kepada kaum tersebut. Namun beliau menolak dan apa jawab beliau, bahwasanya beliau diutus bukan untuk membinasakan suatu kaum, tetapi beliau diutus oleh Allah SWT untuk memberikan petunjuk kepada mereka jalan menuju rabbnya. Bahkan beliau mendo'akan kepada mereka agar diberi petunjuk oleh Allah SWT, karena sesungguhnya mereka tidak mengetahui. Apabila mereka telah mengetahui tentu tidak akan melakukan perbuatan yang demikian tersebut. Demikian sedikit gambaran bagaimana kasih sayang beliau terhadap umatnya. Kecintaan beliau terhadap umatnya tidak hanya didunia ini saja, bahkan sampai di akhirat kelak. Di mana pada saat menjelang beliau wafat, yang beliau khawatirkan bukanlah siapa-siapa melainkan adalah umatnya, karena begitu cintanya beliau terhadap umatnya temasuk kita-kita ini yang walaupun kita tidak sempat bertatap langsung dengan nabi. Bahkan dalam suatu riwayat yang mengungkapkan kecintaan beliau terhadap umatnya kelak di hari kiamat, yaitu ketika seorang sahabat bertanya kepada rosulullah tentang syafa'at yang akan diberikan oleh rosulullah kelak dihari kiamat.Sahabat bertanya kepada nabi, bahwasanya dimana ia dapat menemui nabi di hari kiamat kelak, nabi menjawab bahwa ia dapat menemui beliau di telaga Kautsar dimana pada hari itu tiada perlindungan selain dari Allah karena sangat panasdan teriknya hari itu serta sangat menakutkan dan tiada seseorang dapat menolong orang lain tanpa seijin Allah, dan barang siapa meminum air dari telaga kautsar tersebut ia tidak akan kehausan, lantas sahabat bertanya lagi, dimana ia dapat menemui rosul apabila ia tidak dapat menemuinya di telaga kautsar, nabi menjawab bahwa ia dapat menemui beliau diatas shirat, yaitu jembatan yang akan menuju surga dimana jembatan tersebut diriwayatkan tajamnya melebihi pedang dan lebih kecil dari rambut dan jaraknya yang sangat jauh sekali dan Allah telah berjanji bahwa seluruh manusia akan melalui jembatan tersebut, dan dibawah jembatan tersebut terdapat neraka jahanam yang sangat menjilat-jilat apinya. Apabila ada umat beliau yang lewat diatas jembatan tersebut beliau menengadahkan kedua tangan beliau dan berdo'a kepada Allah agar umatnya tersebut selamat sampai di surga. Dan beliu menambahkan pada riwayat lain bahwa beliau tidak akan bersenang terlebih dahulu di dalam surga apabila seluruh umatnya belum masuk ke dalam surga semuanya. Bahkan beliau menanti umatnya yang sempat masuk kedalam neraka sampai habis dosanya dan mendapat maghfiroh dan fadhilah dari Allah untuk dimasukkan kedalam surga. Demikianlah gambaran kecintaan nabi kepada kita umatnya ini, baik didunia maupun diakhirat kelak, bahkan mengalahkan kecintaan orangtua kita. Setelah kita mengetahui betapa cintanya beliau terhadap umatnya, termasuk kita ini, apakah tidak terbersit dalam pikiran kita apa yang telah kita lakukan untuk membalas kecintaan beliau terhadap kita, seperti yang telah dilakukan oleh para sahabat-sahabat nabi, dimana mereka telah berusaha menjalankan syari'at-syari'at agama islam sekuat tenaga mereka bahkan mereka tidak berani meninggalkannya tanpa udzur yang diperbolehkan syar'i. Bahkan mereka menambah amalan-amalan mereka setiap hari, seperti halnya sayyidina Ali, dimana beliau menangis setiap malam untuk bertaubat dan bermunajah kepada Allah SWT. Para sahabat dalam memperjuangkan islam adalah sepenuh hati mereka, bahkan mereka korbankan harta dan nyawa mereka demi islam, seperti halnya sayyidina Umar yang telah menyerahkan seluruh jiwa dan raganya untuk kepentingan dan kejayaan islam ataupun sayyidina Abu Bakar atau sayyidina Utsman yang telah memberikan seluruh harta mereka demi kejayaan islam. Hal ini semata-mata mereka lakukan karena kecintaan mereka terhadap rosulullah SAW. Lantas apakah yang telah kita perbuat untuk ejayaan islam demi kecintaan kita kepada rosulullah. Apakah kita telah berusaha maksimal untuk mengembangkan agama islam ataukah kita bersikap acuh tak acuh terhadap perkembangan agama islam dan membiarkannya diinjak-injak nilai-nilai dan tatanan didalamnya ? Apakah umur kita telah kita gunakan sebaik-baiknya untuk menuntut ilmu agama yang telah diwajibkan kepada kita, ataukah kita sia-siakan hanya sibuk untuk mengurusi kepentingan dunia saja atau hanya untuk main-main dan senda gurau yang tidak ada manfaatnya bagi kita bagi agama kita bahkan tidak disenangi oleh rosul ? Tentunya kita ingin memilih hal terbaik dari hal di atas dan berusaha untuk mewujudkan hal terbaik tersebut bagi kepentingan dan kejayaan agama islam, dan kita tidak ingin hal yang jelek tersebut menimpa kita yang nantinya dapat menyengsarakan kita diakhir nanti. Setiap dari kita umat islam yang mengaku menjadi umat rosul tentu akan mengharapkan syafa'at beliau di akhirat kelak. Namun tidak semudah yang kita bayangkan untuk mendapat syafa'at dari rosul, ibarat kita meminta sesuatu tentu kita harus memenuhi syarat-syarat yang diajukan, demikian pula halnya syafa'at dari Nabi, bahwasanya beliau akan memberi syafa'at kepada orang muslim yang mau bersungguh- sungguh untuk menjalankan syari'at agama islam walaupun masih banyak kekurangan-kekurangan amal ibadahnya. Walaupun kita belum bisa menegakkan islam keluar hendaknyalah kita ini mengamalkan ajaran agama islam dengan bersungguh-sungguh dengan penuh ikhlas, penuh pengharapan kepada Allah agar kelak kita dapat berkumpul dengan nabi yaumul qiyamah. Dan yang terpenting adalah kita tetap mempunyai rasa kecintaan kepada rosulullah, karena dengan rasa kecintaan itulah kita dapat melakukan ibadah-ibadah yang dianjurkan beliau dengan penuh ikhlas, dan bila kita sudah tidak mempunyai rasa cinta kepada rosul tentu sangat berat bagi kita untuk melakukan amal-amal ibadah kepada Allah baik yang wajib ataupun yang sunah. Dalam suatu riwayat hadits, rosulullah didatangi seorang pemuda dan menanyakan tentang kapan datangnya hari akhir. Nabi tertegun dan balik bertanya kepada pemuda tersebut bekal apakah yang ia persiapkan untuk menghadapi hari akhir tersebut. Ia menjawab bahwa mungkin amal ibadahnya masih sedikit bahkan kurang dihadapan Allah, tetapi ia menjawab bahwa bekalnya ialah cintanya kepada Allah dan Rosulnya. Lantas nabi menjawab bahwa engkau bersama orang yang kau cintai. Demikian cuplikan riwayat yang menggambarkan kecintaan nabi dapat memperoleh anugerah yang besar besok diakhirat. Hal tersebut dapat kita jadikan contoh bahwasanya apabila kita merasa amal kita belum seberapa hendaknya kita tetap menanamkan rasa cinta kepada nabi karena dengan hal tersebut dapat menjadikan pemacu semangat kita untuk meningkatkan amal ibadah kita kepada Allah. Jangan sampai terlena dengan kecintaan kita terhadap dunia ataupun yang lainnya sehingga melupakan kecintaan kepada rosulullah yang merupakan emberi syafa'at kita kelak di yaumul qiyamah dimana tiada pertolongan lain selain dari Allah SWT. Semoga kita masih diberi hidayah dari Allah SWT berupa kecintaan kita terhadap nabi Muhammad SAW, dan mampu mengamalkan segala ajaran dan sunah beliau dan kita digolongkan dalam umat beliaudan akhirnya dapat memperoleh syafa'at beliau yang sangat kita harapkan kelak di akhirat dan masuk surga bersama Nabi Muhammad.Amin. Hikayat Balasan bagi pembaca Al- Ikhlas Ketika nabi tengah duduk digerbang lewatlah iring-iringan jenasah. "Apakah ia punya hutang ?" tanya nabi. "Ya, empat dirham". "Shalatilah ia aku tidak mau mensholati orang yang punya hutang". Malaikat Jibril lalu turun dan berkata,"Wahai Muhammad! Allah mengucapkan salam untukmu. Dia berfirman,"Aku utus Jibril meyerupai manusia dan membanyarkan hutangnya". Jibril berkata,"sholatilah dia karena dia telah terampuni. Allah juga berfirman, "Siapapun yang mensholatinya maka dia diampuni". Wahai saudaraku,"Dari mana ia dapatkan kemuliaan seperti ini?" Karena setiap hari ia baca surat Al Ikhlas seratus kali,yang didalm surat tersebut dijelaskan tentang puji-pujian baginya. Nabi bersabda,"Barang siapa membaca surat tersebut seumur hidup satu kali ia tidak akan mati sebelum ditampakkan tempatnya disurga. Lebih-lebih bagi yang membacanya sehabis sholat lima waktu setiapn hari. Bacaan tersebut bisa menjadi syafaat pada hari kiamat. Juga bagi kerabatnya yang telah dipastikan masuk neraka. Bahkan diriwayat lain nabi mengatakan siapa yang membaca Surat Al Ikhlas tiga kali ibarat telah membaca Al qur'an. Karena demikian besarnya fadilah surat Al Ikhlas, hendaknya kita bisa istiqomah membacanya setelah sholat atau pada waktu luang lainnya. TAFAKUR Seiring perputaran sang waktu, semakin hari semakin bertambah umur kita dan tanpa kita sadari banyak waktu kita yang terbuang percuma tanpa ada nilai tambahan ibadah di sisi Allah. Bahwasanya Allah berfirman bahwa Allah tidak menciptakan jin dan manusia kecuali hanya untuk ibadah kepada Allah. Dengan dasar tersebut kita tentu akan sangat rugi apabila kita membuang waktu kita secara percuma hanya untuk mengejar kesenangan yang sesaat, karena waktu yang sedang kita jalani sekarang ini tidak akan pernah kembali pada kita. Bahwa terbit fajar hari ini tidak sama dengan fajar hari kemarin, dan fajar tersebut akan menjadi saksi apa-apa yang telah kita lakukan hari itu. Nabi bersabda bahwa barangsiapa yang hari ini amal perbuatannya lebih baik dari kemarin dialah orang yang beruntung, dan siapa yang amalnya hari ini sama dengan kemarin dialah orang yang rugi, dan siapa yang amalnya hari ini lebih buruk dari hari kemarin maka dialah orang yang celaka. Maka hendaklah setiap detik, setiap tarikan nafas kita, kita gunakan untuk beribadah kepada Allah baik amalan dhohir maupun batin, setiap perbuatan kita hendaklah kita niati untuk mencari keridhoan Allah SWT. Untuk dapat mengamalkan ibadah kepada Allah SWT harus didasari dengan hati yang ikhlas dan hanya mengharap keridhoan Allah semata serta harus didasari dengan ilmu yang bersangkutan dengan amal ibadah tersebut. Apabila kita telah berusaha seperti demikian insyaAllah kita akan dapat mencapai derajat istiqomah yang mana amal ibadah tersebut sangat disukai Allah, seperti sabda nabi bahwa amal yang disukai oleh Allah ialah amal yang istiqomah walaupun amal tersebut kecil. Semoga umur yang diberikan kepada kita dapat kita manfaatkan untuk beribadah kepada Allah dan tetap istiqomah di jalan-Nya sampai akhir hayat kita.Amin. http://members.tripod.com/formua_poltechmalang/Rasul.htm |
Kamis, 07 November 2013
Kepribadian Rasulullah SAW
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar