Selasa, 18 Februari 2014

agribisnis: pengantar agribisnis

agribisnis: pengantar agribisnis: I. PENDAHULUAN 1.1. Definisi Pada masa krisis ekonomi dan moneter dimana sektor lain mengalami pertumbuhan negatif, sektor pertanian mas...

Sosiologi dan Penyuluhan untuk Pembangunan Pertanian

sumber : http://dedisufyadi.blogdetik.com/?p=8


SOSIOLOGI DAN PENYULUHAN UNTUK PEMBANGUNAN PERTANIAN
Posted by dedisufyadi on Feb 26, 2012 in Tulisan Ilmiah |
Subscribe
ABSTRAK
Bahwa pembangunan pertanian bukan hanya menyangkut aspek ekonomi dan aspek teknik semata, namun menyangkut pula aspek sosial dan aspek pengembangan sumberdaya petani. Permasalahannya bagaimana ke dua mata kuliah yaitu, sosiologi pertanian dan penyuluhan pertanian mampu memberikan kontribusinya bagi terciptanya keberhasilan pembangunan pertanian tersebut.
Metode kajian dilakukan melalui pendekatan deskriptif analisis. Analisis didasarkan pada pengalaman mengajar sosiologi pertanian di Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi yang masih belum berpengalaman.
Kesimpulan kajian pertama, pendidikan sosiologi pertanian dituntut untuk memberi penguatan terhadap pembangunan pertanian melalui pengembangan riset sosial. Kedua, pendidikan penyuluhan pertanian dituntut untuk memberi penguatan terhadap pembangunan pertanian melalui pemberdayaan masyarakat tani. Disarankan, ke dua mata kuliah tersebut patut disinergikan bagi keberhasilan pembangunan pertanian. Dengan kata lain aktifitas riset sosial perlu difokuskan kepada pemecahan masalah pemberdayaan masyarakat tani.
__________
Kata Kunci : Sosiologi pertanian, Penyuluhan pertanian; dan Pembangunan pertanian.

I. PENDAHULUAN
Bahwa pembangunan pertanian dalam tulisan ini diposisikan sebagai upaya kebijakan, program dan proyek bukan sebagai mata kuliah. Pembangunan pertanian yang bukan hanya menyangkut aspek teknik dan aspek ekonomi semata. Namun pembangunan pertanian yang menyangkut pula aspek sosial dan pengembangan sumberdaya manusia. Cukup tepat kira nya menurut Ariif Budiman (2000) bahwa, pada dasar nya masalah pembangunan sebenarnya terletak pada masalah materi yang mau dihasilkan dan di bagi, serta pada masalah manusia yang menjadi pengambil inisiatif yang menjadi manusia pembangun. Memang, yang nama nya pembangunan seutuh nya adalah pembangunan yang mampu memberi manfaat kepada para pihak dan mampu menumbuhkan partisipasi masyarakat. Partisipasi yang sebelum nya membutuhkan ada nya persepsi dan motivasi.
Meminjam pemikiran Prof. Gunawan Satari, Prof Herman Soewardi; dan Prof. Imang Hasansulama dalam Dedi Sufyadi (1999); pembangunan pertanian dapat di definisikan minimal dari tiga aspek pendekatan yaitu teknik; ekonomi dan aspek sosial. Menurut pemikiran teknis, pembangunan pertanian mengandung arti peningkatan akal dan karya manusia melalui pengendalian proses biologis dan produksi dalam memanfaatkan sumberdaya alam guna memenuhi kebutuhan manusia. Pemikiran ekonomi menyiratkan bahwa, pembangunan pertanian adalah pembangunan ekonomi yang dilaksanakan dalam bidang pertanian; termasuk perubahan sosial yang seringkali ditafsirkan dengan modernisasi. Pemikiran sosial menjelaskan bahwa, pembangunan pertanian adalah proses belajar, proses penyuluhan; proses komunikasi dan proses sosial yang banyak berhubungan dengan mental. Dalam aspek sosial ini lah mata kuliah sosiologi pertanian dan penyuluhan pertanian diharapkan dapat memberikan kontribusi nya.
Mosher,A.T. (1974) menyatakan bahwa, keberhasilan pembangunan pertanian salah satu nya ditentukan oleh tercipta nya kegiatan di desa yang meliputi penelitian, penyediaan input produksi pertanian; menciptakan struktur pedesaan progresif; memberikan rangsangan membangun; memperbaiki tanah pertanian; dan pendidikan teknis. Permasalahannya, bagaimana ke dua mata kuliah yaitu, sosiologi pertanian dan penyuluhan pertanian mampu memberikan kontribusi nya bagi tercipta nya keberhasilan pembangunan pertanian tersebut.
Dalam konteks itu lah penulis menduga bahwa, sosiologi pertanian dan penyuluhan pertanian sebagai mata kuliah dituntut untuk memberi penguatan terhadap pembangunan pertanian. Dengan demikian pembangunan pertanian tidak sekedar jadi pelengkap penderita, dan hanya mengejar pertumbuhan semata. Pembangunan pertanian dapat pula menciptakan pemerataan dan dapat menciptakan kesejahteraan masyarakat. Dalam hal ini tampak nya sosiologi pertanian perlu lebih fokus pada pengembangan riset sosial, sedangkan penyuluhan pertanian sebagai mata kuliah perlu lebih fokus kepada hal-hal yang berkaitan dengan pemberdayaan masyarakat tani.
II. SOSIOLOGI PERTANIAN
Sosiologi pertanian identik dengan ilmu masyarakat pertanian. Dalam konteks wawasan kebudayaan, sosial; dan individual; sosiologi pertanian dipelajari minimal mencakup tiga aspek yaitu struktur sosial, proses sosial dan perubahan sosial. Struktur sosial dipelajari melalui teori struktur, proses sosial dipelajari melalui teori kultur; dan aspek perubahan soial dipelajari melalui teori perubahan sosial. Begitu hal nya tentang masyarakat pertanian dipelajari tidak terbatas pada masyarakat tani di pedesaan tapi menjangkau pula terhadap masyarakat tani di tingkat nasional. Perluasan wawasan itu lah yang perlu mewarnai pendidikan sosiologi pertanian di masa mendatang.
Dari ke tiga aspek tersebut untuk kepentingan pendidikan sosiologi pertanian di Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi dijabarkan ke dalam satuan acara perkuliahan sebagai berikut : sejarah pertanian, hubungan petani dengan tanah; ciri-ciri kehidupan masyarakat tani; struktur masyarakat tani; pertanian tradisional dan pertanian kontemporer; inovasi dan komunikasi teknologi; pelapisan sosial; perubahan sosial; kepemimpinan; pembangunan dan modernisasi. Namun patut disadari bahwa, satuan acara perkuliahan tersebut belum bersifat runtut dan komprehensip, tapi masih banyak ruang kosong yang masih perlu di isi atau di substitusi. Oleh karena nya forum lokakarya yang diselenggarakan oleh UNPAD ini menjadi penting guna mendapatkan substansi baru bagi pendidikan sosiologi pertanian dan penyuluhan pertanian.
Sebenar nya kurang lebih lima puluh tahun yang lalu atau tepat nya pada akhir tahun empat puluhan dan awal tahun lima puluhan, para akhli sosiologi yang bergerak di dalam dunia pedesaan dan pertanian membedakan antara sosiologi pertanian dengan sosiologi pedesaan. Perlu diketahui sosiologi pertanian seperti sosiologi industri adalah sosiologi aktifitas (Ganjar Kurnia, 2004). Begitu hal nya di Faperta Unsil, mata kuliah sosiologi pertanian itu sebelum nya bernama sosiologi pedesaan. Tampak nya perbedaan antara sosiologi pertanian dengan sosiologi pedesaan pun perlu dibicarakan hingga tuntas dalam forum lokakarya.
Menurut Dedi Sufyadi (2011), sosiologi pertanian merupakan wacana seputar problematik masyarakat pertanian yang demikian kompleks. Problem yang berada pada tiga pilar besar yaitu proses sosial, struktur sosial dan perubahan sosial. Pola-pola kebudayaan yang senantiasa berkembang dinamis turut mewarnai problematik kemasyarakatan, terutama masyarakat pertanian. Dengan demikian diskursus tentang sosiologi pertanian tidak sekedar menyangkut konsep-konsep teoritik yang sempit, tetapi menyangkut pula tentang refleksi terhadap permasalahan faktual. Untuk itu tidak lah salah apabila sosiologi pertanian turut andil dalam memecahkan permasalahan dari sudut pandang aspek sosial demi keberhasilan pembangunan pertanian.
Ganjar Kurnia (2004) berpendapat bahwa, tema yang di usung di dalam sosiologi pertanian, mulai dari yang bersifat mikro, seperti interaksi antar petani, interaksi petani dengan pelaku lain; tingkatan meso seperti lembaga dan oreganisasi pertanian (termasuk organisasi pertanian modern), kebijakan pertanian; perundang-undangan pertanian dan interaksi atau dampak dari berbagai kebijakan ; aturan; interaksi antar pelaku pertanian terhadap kehidupan petani dan pertanian secara umum.
Berbicara tentang kontribusi sosiologi pertanian untuk pembangunan pertanian, menurut penulis sebaik nya sosiologi pertanian mampu menanggung beban sebagai wadah kajian untuk keperluan riset sosial. Substansi riset sosial yang di kaji dalam sosiologi pertanian antara lain : Kajian yang bersifat kuantitatif seperti, pembinaan kelembagaan kepada anggota, partisipasi anggota kelompok tani; keterlibatan warga dalam kelompok tani; tingkat pendidikan; mata pencaharian; hubungan antar lembaga; tingkat kemakmuran masyarakat; dan masalah kependudukan (Rusidi, 1992). Kajian yang bersifat kualitatif antara lain tentang soal kehidupan keagamaan petani; soal mobilitas kerja petani; soal potensi dan prospek kelompok tani; soal koperasi petani; dan soal partisipasi petani dalam pembangunan pertanian yang mengandalkan pada rekonseptualisasi upaya pemecahan masalah.
Hal ini sejalan dengan pendapat Muchtar Buchori dalam Ganjar Kurnia (2004) yaitu, di dalam bidang penelitian, ada harapan bahwa ilmu sosial bukan hanya sekedar melukiskan serta menerangkan kenyataan yang ada. Setiap penelitian harus selalu dilakukan untuk memperbaiki situasi sosial yang ada dan meluruskan ketimpangan yang ada. Kewajiban moral peneliti di dalam memahami masyarakat yang diteliti, memetakan situasi problematik yang dihadapi masyarakat yang di teliti untuk kemudian mendampingi mereka secara mental dan intelektual dalam usaha mereka untuk mendatangkan perbaikan yang mereka dambakan.
III. PENYULUHAN PERTANIAN
Penyuluhan pertanian identik dengan pendidikan pertanian. Bagi petani yang umum nya masih rendah tingkat pendidikan nya, tentu nya kegiatan penyuluhan ini sangat diperlukan; agar pembangunan pertanian kita dapat dirasakan langsung oleh kelompok sasaran. Terus terang sampai kini pembangunan pertanian kita masih memprihatinkan saja. Belum ada peningkatan, yang ada hanya lah kemarginalan. Di sini lah tantangan bagi mata kuliah penyuluhan pertanian untuk dapat menyuguhkan bagaimana strategi penyuluhan pertanian yang paling tepat bagi masyarakat.
Rachbini, D.J. (2001), menyatakan bahwa jika selama ini pembangunan ekonomi di negeri ini belum berhasil merembes ke bawah, penyebab nya karena pembangunan ekonomi yang dijalankan telah mengabaikan dimensi etika dan unsur manusia sebagai subjek pembangunan itu sendiri. Di sini mengandung arti bahwa, tumbuh nya partisipasi masyarakat tani dalam pembangunan pertanian sangat lah penting. Guna menumbuhkan partisipasi masyarakat tani tersebut tidak dapat lepas dari kegiatan penyuluhan pertanian. Efektif nya kegiatan penyuluhan pertanian, tentu nya akan membuat transfer ilmu dan teknologi di bidang pertanian akan berjalan lebih lancar.
Pendidikan penyuluhan pertanian di Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi disampaikan beberapa materi antara lain, tentang falsafah, azas dan prinsip penyuluhan; Fungsi, tujuan dan kemudahan penyuluhan; Proses belajar mengajar; Proses adopsi dan difusi inovasi; Metode penyuluhan; Sistem penyuluhan pertanian; Trilogi penyuluhan pertanian; Pembinaan Kelompok Tani; Peranan penyuluh dalam modernisasi pertanian; Etika penyuluhan; Sistem kerja penyuluhan pertanian; Program penyuluhan pertanian; dan Evaluasi penyuluhan. Materi yang berupa satuan acara perkuliahan ini tampak nya masih perlu diluruskan berhubung di samping mata kuliah penyuluhan pertanian ini masih ada mata kuliah lain yang lebih bersifat introduksi maupun advanced seperti mata kuliah pengantar penyuluhan pertanian maupun mata kuliah metode penyuluhan pertanian.
Berbicara tentang kontribusi mata kuliah penyuluhan pertanian untuk pembangunan pertanian, sebaik nya penyuluhan pertanian sebagai mata kuliah itu mampu berperan dalam upaya pemberdayaan masyarakat tani yang sekarang ini merupakan kebutuhan mendesak. Dalam hal ini mata kuliah penyuluhan pertanian mesti mampu memberi kontribusi dari segi substansi bagi upaya pemberdayaan masyarakat tani. Melalui forum lokakarya ini, diharapkan kontribusi mata kuliah penyuluhan pertanian terhadap pembangunan pertanian akan terungkap lebih nyata.
Menurut Ibrahim Ohrella (2001) bahwa, tanpa keberpihakan kepada pemberdayaan masyarakat tani, akan semakin sangat mustahil untuk dapat membimbing petani menjadi subjek pembangunan turut serta dalam transformasi struktural, apalagi kualitas sumberdaya manusia pertanian di dominasi tenaga kerja berpendidikan rendah. Memang, bila kita melakukan riset dan menelaah identitas responden umum nya petani kita berpendidikan SD/SR. Kenyataan pun kian menghawatirkan mengingat hampir 50 persen tenaga kerja kita itu merupakan petani. Sudah tentu keadaan ini merupakan salah satu kendala dalam pembangunan pertanian dan sumberdaya manusia pertanian itu sendiri.
Dengan melihat fenomena yang terjadi di lapangan itu, sudah dapat dibayangkan bagaimana kompleks nya permasalahan pembangunan sumberdaya manusia masyarakat petani di Indonesia. Untuk membangun citra pertanian yang tangguh dan modern, upaya peningkatan kualitas sumberdaya manusia pertanian merupakan persoalan yang sangat mendasar.
Kebijaksanaan pemberdayaan masyarakat tani harus seiring dengan arah baru pembangunan nasional, yaitu :
Pemihakan dan pemberdayaan masyarakat
Pemantapan otonomi dan desentralisasi melalui pendelegasian wewenang lebih luas kepada masyarakat dan aparat daerah untuk melaksanakan program pembangunan, serta

Pemantapan perubahan struktur masyarakat melalui penerapan teknologi baru yang dilakukan melalui peningkatan kegiatan sosial ekonomi produktif yang berorientasi pada pembangunan yang berkelanjutan berkaitan dengan arah baru pembangunan pertanian.

Ke depan, paradigma pembangunan pertanian adalah pertanian berkelanjutan yang berada dalam konteks pembangunan manusia. Paradigma pembangunan pertanian ini, bertumpu pada kemampuan bangsa untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat dengan kemampuan sendiri. Pembangunan pertanian berkebudayaan industri merupakan langkah strategis dalam mewujudkan pembangunan pertanian yang menempatkan pembangunan berorientasi pada manusia sebagai tolok ukur nya. Berkaitan dengan itu, pengembangan kapasitas masyarakat (capacity building) merupakan implementasi pembangunan yang berdimensi pembangunan sumberdaya manusia.

Sumberdaya manusia merupakan faktor yang sangat menentukan keberhasilan dalam upaya perbaikan pembangunan pertanian, Faktor sumberdaya manusia pertanian dikelompokkan sebagai berikut : masyarakat tani, petugas pertanian mulai dari PPL sampai dengan aparat tngkat pusat; aparat pembina mulai Camat sampai Gubernur; dan aparat penunjang kgiatan pertanian. Di sini PPL boleh dikatakan sebagai jadi ujung tombak dalam kegiatan penyuluhan pertanian.

Program pendampingan petani merupakan salah satu cara untuk pemberdayaan dan meningkatkan kemampuan petani di samping kegiatan penyuluhan yang selama ini telah berlangsung. Khusus nya program pendampingan, diperlukan penataan sistem yang mengarah dan berorientasi pada tujuan dan sasaran yang jelas. Tujuan dan sasaran bukan merupakan sesuatu yang abstrak tapi sebaliknya adalah sesuatu yang dapat di ukur. Dengan demikian maka evaluasi pencapaian tujuan dan sasaran dapat dilakukan dengan akurat. Kegiatan pencapaian tujuan dan sasaran akan lebih terarah apa bila tujuan dan sasaran dirumuskan secara berjenjang dan bertahap. Selanjut nya, petani harus senantiasa membuka diri guna menerima informasi yang berkenaan dengan upaya peningkatan produksi, tanpa hal ini mustahil akan terjadi ada teknologi..

IV. KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan

(1). Pendidikan sosiologi pertanian di tuntut untuk memberi penguatan terhadap pembangunan pertanian melalui pengembangan riset sosial. Semakin berkembang riset sosial diharapkan aspek sumberdaya manusia dalam pembangunan pertanian dapat lebih diperhatikan. Dengan demikian tentu nya essensi pembangunan akan lebih berkualitas..

(2). Pendidikan penyuluhan pertanian di tuntut untuk memberi penguatan terhadap pembangunan pertanian melalui pemberdayaan masyarakat tani. Semakin berkembangnya kegiatan penyuluhan pertanian diharapkan aspek pemberdayaan masyarakat tani akan lebih menonjol. Dengan demikian tentu pula essensi pembangunan pertanian akan lebih luas. Antara teori dengan kenyataan menjadi tak terlalu senjang.

4.2. Saran

Pada dasar nya pendidikan sosiologi pertanian dan penyuluhan pertanian memiliki kaitan erat dan memiliki manfaat yang tak jauh beda. Oleh karena nya ke dua mata kuliah tersebut patut disinergikan bagi proses pembangunan pertanian. Untuk itu guna meningkatkan efektifitas pemberdayaan masyarakat tani pengembangan riset sosial perlu difokuskan pada pemecahan masalah pemberdayaan masyarakat tani tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Arief Budiman. 2000. Teori Pembangunan Dunia Ke Tiga. Penerbit PT. Gramedia. Pustaka Utama . Jakarta.

Dedi Sufyadi. 1999. Pembangunan Pertanian, Dasar dan Permasalahannya. Buku Ajar. Unpublish.

Dedi Sufyadi. 2011. Petunjuk Praktek Sosiologi Pertanian. Unpublish.

Ganjar Kurnia. 2004. Petani Pejuang Yang Terpinggirkan. Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Dalam Ilmu Sosiologi Pertanian Pada Fakultas Pertanian UNPAD Bandung.

Ibrahim Ohorella. 2004. Pemberdayaan Masyarakat Tani. Pascasarjana UNPAD. Unpublish.

Mosher,A.T. 1974. Menciptakan Struktur Pedesaan Progressif.C.V. Yasaguna. Jakarta.

Rachbini,D.J. 2001. Pembangunan Ekonomi Sumberdaya Manusia. Penerbit P.T. Gramedia Mediasarana Indonesia. Jakarta.

Rusidi. 1992. Pengukuran Variabel. Penerbit UPT. IKOPIN. Bandung.

Dr. Dedi Sufyadi
Dosen Faperta Unsil Tasik.



Rabu, 12 Februari 2014

Science for a better world: Rekayasa Genetika Tumbuhan

Science for a better world: Rekayasa Genetika Tumbuhan: Rekayasa Genetika Pada Tumbuhan Secara garis besar, rekayasa genetika dapat didefinisikan sebagai modifikasi genetik yang  dapat meru...

Hujan Lokal di 10 Februari Malam.


               
Sejak 2011 kita berteman di Facebook, baru kemarin, Senin, 10 Februari 2014, gue nemuin dia di list Chat Facebook. Kaget? Tentu. Seneng? Entahlah.. yang gue rasain kemarin itu entah apa namanya, gue ngga tau, pokoknya anatara kaget, seneng, deg-dega-an jadi satu. Ingin hati sih nge-klik nama dia, nulis “Ehh tumben lu online” terus mencet tombol Enter. Tapi yang terjadi di lapangan ternyata ngga semudah dengan apa yang gue skenariokan. Nyatanya, kemampuan gue hanya sebatas mandangin nama dia dengan tulisan “Web” dan bunderan hijau disebelahnya, yang nandain kalo dia lagi online.
3 detik menjelma jadi 3 menit. 3 menit yang gue pake cuma sebatas mandangin namanya. Saat masuk menit ke-4, kaya ada longsor di hati gue. Gue ngatur napas. Hhh.. Hhh.. Hhh.. berkali-kali gue buka list chat, sekedar mastiin kalo dia masih ada. Ternyata masih. Lama juga dia. Disitu gue nerka-nerka tentang apa yang dia lakuin saat itu. Gue check profile FB-nya, daaaaaaaaann….tak ada aktifitas. Disaat yang bersamaan, playlist winamp gue muter lagu Sania, Cintai Aku Lagi. –percaya atau ngga, saat gue ngetik bagian baris ini, lagu Sania keputer (lagi)- Sebenernya,  antara lirik lagu itu dengan apa yang gue rasa tuh beda. Lho kok? Di lagu itu bercerita tentang seorang cewek yang pengen dicintai lagi sama sang Mantan. Sedang gue? Wkwkwkwk.. beboro mantan, calon aja ngga :”D Tapi entah kenapa, saat lagu ini keputer, mata gue mengeluarkan cairan yang orang bilang sih Air Mata. Hah? Gue nangis? :o Sempet ngga percaya, tapi begitulah yang terjadi. Ini kali ketiga gue nangis gara-gara perasaan ; _ ;  Gue ngga tau pasti penyebab tuh air keluar dari mata, pokoknya yang gue rasain adalah rasa sesak di dada kalo inget perilaku gue saat itu. Gara-gara ngeliatin nama aja kok segininya.
Hmmm… udah hal biasa mungkin bagi para Secret Admirer. Ya, gue pun bisa dikategorikan seperti itu. Ternyata gue sadar, rasanya sedih banget :’) Nyesek, Sakit, Sedih jadi satu dalam satu waktu. Hasilnya? Yaa si “Air” itu :’) –tiba-tiba keputer lagu Malaikat Juga Tahu- Hhh.. gue kembali mengatur napas. Ehhh si “Air” keluarnya malah tambah deres. Dan cukup menyumbat slah satu lubang hidung gue. Dan entah kenapa, saat itu juga koneksi internet modem gue error. Mungkin, Allah ngga mau ngeliat gue lebih mendayu lagi :’)
Saat itu juga, sifat labil ABG gue kembali membuncah tak tertahankan. Update status Facebook. Statusnya yaaa seputar Cinta dalam Diam gitu, deh. Gue sempet telpon-telponan juga Mba Ina, kira-kira sampe jam 12 malem gitu. Ngga lama setelah kegiatan telpon-telponan selesai, gue nge-check profile FB dia. Taarraaaaaa~~ ada temennya yang ngirim Wall ke dia, bunyinya gini “Alay wooo.. Beraninya Cuma stalkstalkan aja.. Copo” hah??? Gue langsung buang jauh-jauh persepsi naïf ngga penting itu. Ya, mungkin, dia lagi tertarik sama orang lain dan men-stalk profile FB orang itu.
Hmm.. sekarang pengetahuan gue tentang Cinta dalam Diam pun bertambah. Saat kita deg-deg-an walau hanya “sekedar” membaca namanya, mendengar namanya disebut,  dan hal-hal sederhana lainnya. Bodoh? Engga! Perasaan ini fitrah dari Allah. Hanya orang-orang yang berjiwa besar-lah yang mampu bertahan dengan cinta dalam diam-nya. Diam..seperti tidak ada hal yang terjadi. Padahal, didalam lubuk hatinya yang paling dalam, dia sedang menangis.Perhatiannya bukan dengan menanyakan “Sudah makan belum?” “Kamu istirahat sana, nanti sakit” , melainkan dengan mendo’akannya agar ia selalu dalam lindungan Allah. Rindunya tak dapat terucap melalui lisan, melainkan dititipkan melalui do’a kepada Allah. Dan, rasa cintanya bukan dengan kiriman bunga, hadiah, atau ucapan-ucapan selamat pagi/siang/malam, melainkan memasrahkan perasaannya kepada Sang Maha Cinta.
Andai gue bisa kaya gitu.. Baru mencoba satu langkah aja, nyeseknya SubhanAllah..Dua jempol-lah buat orang-orang yang bisa ngusain perasaannya, bukan sebaliknya.
Hmmm.. tidak ada yang salah dalam Cinta, Mencintai, dan Dicintai. Yang kurang tepat adalah cara kita menginterpretasikan perasaan itu. Entah terlalu lebay, atau terlalu “cinta”, entahlahh.. semua kembali pada diri masing-masing.
Sekarang, gue megang prinsip “Tulang Rusuk Tidak Akan Tertukar”. Hal yang gue rasain saat ini, dinikmatin aja. Toh, ada hikmahnya, kok. Yaaa..walaupun kandungan air di mata gue berkurang beberapa milliliter ;’p
Bismillaah~~~ Keep Istiqomah J InsyaAllah, Aamiin J




Triasfitria Valentira Yudhia

Sabtu, 08 Februari 2014

Entah ~_~

Assalamu'alaikum
Yaaa... sesuai dengan judulnya, "Entah" adalah hal yang gue rasain saat ini. Hmmmmm.....Cara gue terlalu kekanak-kanakan mungkin~~ Tapiiiiiiii......... keinginan gue amat sederhana kok :') Ya, saat ini, gue hanya mampu memandangi dia dari pantulan bayangannya di jendela. Ya Allah, maaf.. Maaf, hamba belum bisa menahan diri ;'( Saking sederhananya keinginan itu, gue sendiri susah untuk ngejabarinnya. Bahkan, gue pikir ,soal aljabar matematika atau soal hipotesis biometrika lebih mudah untuk dipecahkan dibanding ini, 'keinginan gue'. Apa sih keinginan gue???? Hmmmmmm... klasik, sih. Contohnya aja, gue pengen, layar hape gue tuh ngga kelamaan gelap. Seenggaknya, kedip untuk beberapa menit gitu, terus muncul tulisan di layar "1 New Message" dan dibawahnya ada nomor yang kontak namanya tidak asing, tepatnya di hati dan pikiran gue. PERNAH sih kontak itu muncul di inbox, tapiiiii itu karena gue duluan yang mulai :') Terus pengen juga ada seorang yang merhatiin gue secara diam-diam, kayak yang pernah gue lakuin ke 'mereka' :') Sesekali, gue pengen ngerasain "Di", karena selama ini, gue tau bener rasanya "Me" tuh gimana :')
"Me"nggemari sesuatu, "Me"nyukai sesuatu. "Me"merhatikan sesuatu, dan "Me" lainnya.
hmmmmm~~ gitu aja sihhh.. setidaknya, dengan nulis ini, perasaan gue sedikit lega. Ya, walaupun orangyang dimaksud dalam tulisan ini kemungkinan besar ngga akan tau.
Good Night, readers... :)
Wassalamu'alaikum

Jumat, 07 Februari 2014

Assalamu'alaikum~~~~ udah lama ngga ngubek2 ini blog :v Oke, sekarang gue pengen ngebahas seputar kegiatan yg gue lakuin beberapa minggu lalu di SMA tercintaaaahhhh :*

Kegiatan itu kita beri nama "CGTS SMA N 2 TAMBUN UTARA". Jujur, kegiatan ini diadain dgn amat sangat dadakan. Awalnya sih, gue beserta alumnus Tamara yg berstatus mahasiswa Bidikmisi pengen ngadain sosialisasi seputar Bidikmisi ke adek2 kelas, ternyata, kita dikasih tugas tambahan untuk mengadakan sosialisasi kampus (bedah kampus) untuk mahasiswa reguler (non-BM). Oke, kita terima. Masalahnya, gue pesimis akan penyebaran informasi di waktu yang sempit itu. Disamping itu, kegiatan ini kaya ngga resmi, karena emang ngga ada perencanaan sebelumnya. Tapi, Alhamdulillaah, ada beberapa temen yang semangat dan akhirnya memelopori kegiatan ini. 21 Februari 2014, kita ngadain rapat perdana ditengah cuaca yang unpreditctable dan kondisi jalan menuju sekolah yang banjir. Alhamdulillaah, teman2 berpegang teguh dengan komitmennya, dengan menghadiri 'rapat-rapatan' ini :') Kita ngebahas sistematik kegiatan yang rencananya akan diadain hari Kamis, 23 Februari 2013. Hari itu, kita nyusun gambaran rundown. Saat itu, aura 'mahasiswa'nya keliatan banget. hihihi :D Lanjut, rapat hari kedua, 22 Februari 2014. Di hari itu, kita mematangkan rundown, meminta izin dari Wakasek dan Kepsek, sekaligus menginformasikan kepada adik2 kelas XII. Voilaaaaaaaaaaaa~~~ Kamis, 23 Februari 2014, terlaksanalah kegiatan CGTS SMA N 2 TAMBUN UTARA ini :'D Ternyata, alumni yang hadir pada hari Kamis melebihi dugaan kita semua. Seneng? Pasti. :') Beberapa perwakilan yang andil dlm kegiatan CGTS ini adalah perwakilan dari UNPAD, UIN BANDUNG, UI, UNJ, PNJ, IPB, UNDIP, UNNES, UNTIRTA, UGM, UNEJ, POLITEKNIK MEDIA KREATIF, Akademi, dll.
Kegiatan emang agak molor dari rundown, tapi overall kegiatannya sukses :'D
Do'a kita, semoga adik2 2014 ini, bisa KEMBALI jadi junior kita :') AAMIIN..